Kota Lubuklinggau memiliki banyak bangunan tua. Salah satunya Hotel Transit yang berada di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Jawa Kanan SS, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau. Hotel ini dibangun dengan gaya Eropa dan memiliki koleksi barang antik di dalamnya.
Beberapa koleksi barang antik yang ada di Hotel Transit diantaranya mesin jahit yang diperkirakan berasal dari abad ke-17. Kemudian foto sejumlah tokoh yang pernah memerintah di wilayah Musi Rawas dan Lubuklinggau saat pemerintahan belanda.
Selain itu, Hotel Transit Lubuklinggau juga masih menyimpan koleksi barang antik berupa perabotan yang usianya mencapai ratusan tahun. Koleksi meja dan kursi tersebut masih terawat hingga saat ini.

Sejarah Hotel Transit sendiri dibangun pada tahun 1948 oleh keturunan H Mantap Natadiraja. Dia dikenal sebagai Pangeran yang menjadi Kepala Marga Tiang Pumpung Kepungut di era Pemerintahan Belanda. kala itu, Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau masuk dalam wilayah Onder Afdeeling Moesi Oeloe.
Awalnya, bangunan Hotel Transit berbentuk rumah panggung. Dibawahnya, merupakan barisan pertokoan yang menjual berbagai jenis barang. Hingga akhirnya, si pemilik rumah mengubahnya menjadi hotel di tahun 1948.
"Bangunannya memiliki konsep Eropa dan memiliki dua lantai. Kamarnya juga saat itu hanya ada 13 unit," kata Rahmad salah seorang pegawai Hotel Transit saat dibincangi.
Rahmad mengatakan, dalam perkembangannya, Hotel Transit Lubuklinggau mengalami kemajuan yang cukup pesat. Bangunan Hotel terus direnovasi memanjang hingga kamar yang ada saat ini mencapai 30 unit.
Sayangnya, badai krisis Pandemi Covid-19 yang terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir berimbas terhadap operasional hotel. Meski begitu, pemilik hotel yang merupakan keturunan keempat dari Pangeran Mantap Natadiraja masih terus mempertahankan usaha tersebut.
"Kami masih digaji dan operasional tetap berjalan meskipun tidak sebanding dengan pemasukan yang ada," tandasnya.