Akses sinyal telekomunikasi saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Namun, masih ada beberapa desa di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan yang masih mengalami blank spot atau kesulitan sinyal.
Dari survei yang dilakukan Dinas Komunikasi dan Informatika dan Statistik Kabupaten Musi Rawas pada akhir tahun 2022 lalu, setidaknya ada tujuh desa di wilayah tersebut yang mengalami blank spot. Tujuh desa tersebut tersebar di empat kecamatan.
Baca Juga: Pendaftaran Calon PPS Secara Online di Kabupaten OKU Terkendala Sinyal
Kepala Dinas Kominfo dan Statististik Kabupaten Musi Rawas, Adi Irawan mengatakan, tujuh desa blank spot itu yakni di wilayah Kecamatan Muara Lakitan meliputi Desa Tri Anggun Jaya, Desa Mukti Karya dan Desa Sindang Laya.
Lalu di wilayah Kecamatan BTS Ulu Cecar yakni di Desa Lembang Tanjung dan Dewa Gunung Kembang Lama. Selanjutnya di wilayah Kecamatan Muara Kelingi yakni di Desa Karya Teladan. Dan di wilayah Kecamatan STL Ulu Terawas ada di Desa Pasenen yakni epatnya di Dusun III Sri Pengantin.
Baca Juga: Enam Rekomendasi Hp Baru, Berikut Harga dan Spesifikasinya.
"Tujuh desa ini tidak ada sinyal sama sekali alias blank spot," kata Adi saat dibincangi, Sabtu (21/1/2023)
Menurut Adi, wilayah yang dinyatakan blank spot jika tidak ada sama sekali garis sinyal pada telepon seluler. "Kalau ada garis sinyal meskipun satu dan bisa telepon dan berkirim SMS itu masuk kategori sinyal lemah," katanya.
Baca Juga: Samsung Luncurkan Laptop Galaxy Book2 Go Versi 5G, Ini Spesifikasi dan Harganya
Adi mengatakan, Pemkab Musi Rawas saat ini berupaya untuk mengatasi blank spot di wilayah tersebut. Salah satunya dengan mengajukan bantuan ke Kementerian Kominfo maupun Pemprov Sumsel.
"Hasil survei itu nanti sebagai bahan untuk mengajukan bantuan ke pusat atau provinsi," ucapnya.
Selain itu, survei juga untuk usulan ke provider. Sehingga diharapkan provider dapat membangun menara telemunikasi di kawasan blank spot maupun daerah yang lemah sinyal.
"Kendala kita selama ini pihak provider punya kreteria sendiri untuk membangun tower atau menara telkomunikasi. Dan kita sudah berupaya. Tapi kan provider punya hitungan-hitungan bisnis saat menempatkan tower di suatu lokasi," pungkasnya.