RELUNG.ID - Waktu buka puasa tentunya ditunggu-tunggu saat bulan Ramadhan.
Bahkan akibat semangat, terkadang melupakan beberapa syariat berbuka puasa
Padahal dalam beberapa hadits dan keterangan kitab-kitab ulama disebutkan tata cara berbuka puasa.
Baca Juga: Webtoon 'Locked Onto You' Demi Cinta Yoo Hajun Lakukan Ini
Berikut tata cara berbuka puasa sesuai dengan tuntunan syariat;
1. Menyegerakan berbuka (ta‘jîl al-fithr) bila telah yakin masuknya waktu berbuka puasa (waktu Maghrib).
2. Berbuka terlebih dahulu sebelum Salat Maghrib.
3. Sebelum berbuka puasa, terlebih dahulu diawali dengan membaca Basmalah, yakni Bismillâhir rahmânir rahîm secara lengkap atau secara singkat Bismillâh, karena merupakan perbuatan yang baik. Apabila lupa membaca Basmalah sebelum makan, maka ketika ingat membaca Bismillâhi awwalahu wa âkhirahu (Dengan Nama Allah sejak awal dan akhir makan/minum).
4. Kemudian makan kurma, disunahkan ganjil 3 (tiga) butir atau lebih (misalnya 5 butir), terutama kurma basah (ruthab), bila tidak ada kurma basah, maka dengan kurma kering (tamr).
5. Jika tidak ada kurma basah atau kurma kering, maka disunahkan berbuka dengan minum air, terutama air Zamzam sebanyak 3 (tiga) tegukan.
Baca Juga: 7 Fakta Sejarah Dihapus Pemerintah Dunia di One Pice
6. Jika tidak ada air Zamzam, maka berbuka dengan air (berasal) dari Sungai Nil. Jika tidak ada air Zamzam dan air (berasal) dari Sungai Nil, maka minum air biasa, air mineral atau air kemasan --selain Zamzam atau air bersumber dari Sungai Nil. Hal ini berdasarkan urutan keutamaan air yang dikemukakan oleh para ulama sebagaimana disebutkan dalam nazham oleh imam At-Tâj As-Subkî. Urutan air yang utama: pertama, air yang memancar dari jari jemari Nabi SAW; kedua, air zamzam; ketiga, air telaga Kautsar; keempat, air sungai Nil; kelima, air dari sungai-sungai lainnya.
7. Kemudian jika tidak ada air minum, disunahkan berbuka dengan sesuatu yang manis atau manisan.
8. Kemudian disunahkan membaca doa berbuka puasa (du'â' al-ifthâr), dengan mengangkat kedua belah telapak tangan ke atas, berupa doa ma'tsûr (doa yang diajarkan oleh Nabi SAW), atau rangkaian doa yang disusun oleh para ulama dari doa-doa dalam hadits tersebut. Berikut ini beberapa doa dari hadits Nabi SAW yang dirangkai oleh para ulama, dalam berbagai Kitab al-Fiqh ‘alâ al-Madzâhib al-Arba‘ah (Juz I: 464), Nihâyat az-Zain (halaman 194), Hâsyiyat I’ânat ath-Thalibîn (Juz II: 247), al-Bujairamî ‘alâ al-Khathîb (Juz III: 121), dan al-Fiqh al-Islâmî wa-Adillatuh (2009, Juz II: 632):
Artikel Terkait
Tips Irit Biar Ramadhan tidak Boros
Jelang Ramadhan, Karaoke dan Tempat Hiburan Malam Bakal Dirazia
Berikut Link Rukhiyatul Hilal dan Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1444 H
Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1444 H Jatuh Kamis Besok
Hari Pertama Puasa, Pasar Ramadhan Ramai Diserbu Pembeli