Realisasi Pajak Tembus di Atas Target, Menkeu: Modal Menjaga APBN Makin Sehat

- Selasa, 20 Desember 2022 | 20:57 WIB
Ilustrasi APBN. (Istimewa/net)
Ilustrasi APBN. (Istimewa/net)

Hingga 14 Desember 2022, penerimaan pajak mencapai Rp1.634,4 triliun. Kinerja perpajakan ini menembus 110,06 persen dari target berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022 yakni Rp1.485 triliun, juga tumbuh 41,93 persen dibandingkan penerimaan tahun lalu yang mencapai Rp1.151,5 triliun.

“Ini kenaikan yang sangat tinggi dan tentu ini karena pertumbuhan ekonomi yang baik, pemulihan ekonomi yang baik, komoditas yang juga meningkat, dan juga karena adanya reformasi dari legislasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN Kita yang diselenggarakan secara daring, Selasa (20/12).

Pertumbuhan neto kumulatif seluruh jenis pajak dominan positif yang menggambarkan kegiatan dari pelaku ekonomi. PPh 21 yang mengalami kenaikan 19,58 persen menunjukkan konsistensi pembayaran upah dan gaji karyawan. PPh impor naik tinggi 89,14 persen berarti kegiatan yang mendukung industri manufaktur dengan impor berbagai bahan baku dan barang modal menunjukkan aktivitas yang cukup sehat.

Di sisi lain PPh OP mengalami kontraksi. Sedangkan PPh Badan mengalami kenaikan 88,4 persen, artinya kinerja korporasi di Indonesia yang menyumbangkan 20,7 persen dari total penerimaan pajak menunjukkan kinerja positif yang digambarkan dari pajak yang disetorkan kepada negara.

Sementara itu, PPh 26 menunjukkan pertumbuhan 9,39 persen dan PPh final tumbuh 54,42 persen terutama dari persewaan tanah, bangunan, dan penjualan saham. Untuk PPN yang menggambarkan kegiatan pertambahan nilai aktivitas ekonomi, pertumbuhannya mencapai 23,4 persen untuk PPN dalam negeri dan 43,43 persen untuk PPN impor.

Menkeu juga menyampaikan kinerja perpajakan berdasarkan sektoral yang juga menggambarkan peta pemulihan ekonomi tahun 2022. Kontributor terbesar yakni industri manufaktur atau industri pengolahan tumbuh 35,1 persen. Perdagangan tumbuh 44,9 persen. Jasa keuangan dan asuransi tumbuh 12,1 persen. Sektor pertambangan yang mengalami komoditas boom juga tumbuh tinggi yakni 135,3 persen.

Sektor konstruksi masih dalam posisi belum sepenuhnya pulih dengan menunjukkan negative growth. Sementara sektor yang pulih dari dampak pandemi adalah sektor transportasi yang menunjukkan pertumbuhan penerimaan 27,3 persen. Untuk sektor informasi dan komunikasi masih tetap sehat tumbuh 14,9 persen dan jasa perusahaan tumbuh 20,5 persen.

“Kenaikan yang sangat tinggi ini akan menjadi modal kita untuk menjaga agar APBN menjadi makin sehat, sehingga APBN bisa melindungi masyarakat, melindungi ekonomi, dan terus mendukung pembangunan Indonesia,” pungkasnya

Editor: Alwi Alim

Tags

Terkini

Penting! Ini Makanan yang Bisa Stabil Gula Darah

Minggu, 4 Juni 2023 | 22:14 WIB

Ini Tips Cairkan Daging Beku Aman dari Bakteri

Minggu, 4 Juni 2023 | 21:40 WIB

Dracule Mihawk Keturunan Im Sama di One Piece?

Minggu, 4 Juni 2023 | 20:38 WIB

5 Karakter Membawa Fajar Baru di One Piece

Minggu, 4 Juni 2023 | 20:08 WIB

Ini Fakta Kekuatan Buah Iblis Im Sama

Minggu, 4 Juni 2023 | 18:21 WIB

4 Tips Hilangkan Bau Pesing di Toilet

Sabtu, 3 Juni 2023 | 20:33 WIB

Makan Belalang Goreng Bisa Cerdaskan Otak Anak

Sabtu, 3 Juni 2023 | 20:16 WIB

Road Poneglyph Terakhir Ada Ditangan Lili

Sabtu, 3 Juni 2023 | 19:24 WIB

Fujitora Selamatkan Rekan Luffy di Marijoa

Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:42 WIB

6 Fakta Boa Hancock Tergila-gila dengan Luffy

Sabtu, 3 Juni 2023 | 16:40 WIB

6 Tips Menghilangkan Sikap Egois Kelewat Batas

Jumat, 2 Juni 2023 | 20:50 WIB

4 Dampak Buruk Sering Mengeluarkan Sperma

Jumat, 2 Juni 2023 | 20:36 WIB

5 Tips Menyelam Agar Kuping Tidak Sakit

Jumat, 2 Juni 2023 | 20:24 WIB
X