Respon Kemenag Soal Aksi Pembakaran dan Penyobekan Alquran di Swedia dan Belanda: Itu Tidak Bisa Dibenarkan!

- Kamis, 26 Januari 2023 | 14:26 WIB
Menag, Menko PMK, dan Kapolri saat memberikan keterangan pers terkait Natal dan Tahun Baru. (Istimewa/net)
Menag, Menko PMK, dan Kapolri saat memberikan keterangan pers terkait Natal dan Tahun Baru. (Istimewa/net)

RELUNG.ID - Aksi pembakaran dan penyobekan Alquran di Swedia dan Belanda mendapat respon dari Kementrian Agama (Kemenag) RI. Tindakan tersebut dinilai dapat mengancam harmoni umat beragama.

"Itu (aksi pembakaran dan penyobekan Alquran) jelas teror dan tindakan ekstrem yang tidak bisa dibenarkan," kata Menag RI, Yaqut Cholil Qoumas dikutip dari keterangan resminya, Kamis kemarin (26/1).

Baca Juga: Berikut Update Harga BBM Pertamina di Sumsel, Cek Selengkap Disini

Dia mengaku mengutuk tindakan tersebut. Menurutnya, aksi demontrasi memang dibenarkan dalam demokrasi. Namun, semua tindakan yang menghina simbol keagamaan. Apalagi, kitab suci tentunya tidak dibenarkan dengan alasan apapun termasuk kebebasan berekpresi.

“Itu bisa mengganggu harmoni sosial dan memecah belah umat,” terangnya.

Gus Men mengaku, pasca Pandemi Covid-19, Indonesia yang diberi amanah sebagai Presidensi G-20 tahun 2022 berupaya keras untuk membangun kebersamaan melalui motto Recover Together, Recover Stronger (Pulih Bersama, Bangkit Perkasa). Motto ini memberi pesan kuat tentang pentingnya kebersamaan dalam memajukan dunia, bankit dari pandemi.

“Aksi di Swedia dan Belanda justru bisa merusak semangat kebersamaan yang sedang dibangun. Itu jelas merugikan seluruh umat beragama dan tidak bisa dibenarkan,” sebutnya.

Baca Juga: Xiaomi Poco X5 Pro Bakal Meluncur? Usung Kamera 108MP, Ini Bocoran Spesifikasinya

Dia mengimbau umat muslim Indonesia untuk tidak terpancing dan terprovokasi. Bentuk penyikapan harus mengedepankan cara-cara yang santun (akhlakul karimah) dengan menunjukkan nilai-nilai keluhuran Islam.

"Umat wajar jika marah melihat kejadian ini, namun bentuk respons harus dalam koridor hukum dan dengan adab yang mulia," jelasnya.

Di sisi lain, dia juga mendorong tokoh-tokoh agama di dunia untuk bisa bersama meredam kasus ini agar tak kian meluas. Para pemuka agama saatnya turun untuk berdialog dan kemudian memberikan pencerahan kepada umatnya demi terwujudnya kehidupan beragama dunia yang damai.

Baca Juga: OnePlus Pad Bakal Diluncurkan 7 Februari Mendatang?

Menag juga menambahkan Kementrian Luar Negeri RI juga telah mengundang Duta Besar Swedia dan Belanda untuk Indonesia, agar mereka dapat menjelaskan permasalahan yang terjadi di wilayah mereka. "Saya yakin Kemlu juga akan sampaikan sikap tegas Indonesia atas peristiwa itu,” ujarnya.

Seperti diketahui, aksi pembakaran Alquran dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai Stram Kurs yang berhalauan ekstremis sayap kanan Denmark di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, terjadi pada Sabtu, 21 Januari 2023. Tak hanya itu, Sehari berikutnya, dalam demonstrasi anti-Turki di Den Haag, Belanda, terjadi juga aksi menyobek Al-Quran.

Halaman:

Editor: Alwi Alim

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ini 5 Urutan Pengguna Haki Terkuat di One Piece

Sabtu, 25 Maret 2023 | 06:30 WIB

Ini Tujuan Shanks ke Elbaf Amankan Wasiat Ohara

Jumat, 24 Maret 2023 | 21:00 WIB

Sarada Dendam dengan Kawaki! Gara-gara Ini

Jumat, 24 Maret 2023 | 19:33 WIB

3 Shinobi Wanita Ini, Dijaga Naruto Mati-matian

Jumat, 24 Maret 2023 | 15:51 WIB

NGERI! Ini 20 Senjata Tawuran Remaja di Palembang

Jumat, 24 Maret 2023 | 15:05 WIB

Ini Kekuatan Karma Boruto dan Kawaki

Jumat, 24 Maret 2023 | 05:00 WIB

5 Tragedi-tragedi Besar di Dunia One Piece

Kamis, 23 Maret 2023 | 23:00 WIB

Tata Cara Berbuka Puasa Sesuai Tuntunan Syariat

Kamis, 23 Maret 2023 | 21:30 WIB

Gagal Jadi Tenryuubito York Gabung Blackbeard

Kamis, 23 Maret 2023 | 19:00 WIB
X