RELUNG.ID - Kementrian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, investasi pada sektor industri terus mengalami peningkatan khususnya industri manufaktur.
Tercatat, investasi sektor manufaktur tembus Rp497,7 triliun selama tahun 2022.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, capaian investasi industri manufaktur ini meningkat hingga 52 persen dibandingkan tahun 2021 lalu. Menurutnya, sektor industri ini masih menjadi penyumbang penanaman modal terbesar dibandingkan sektor lainnya.
"Ini tentunya menjadi sinyal jika level kepercayaan terhadap Indonesia masih tinggi, dan Indonesia masih dilihat para investor sebagai is good for businees and investament," katanya dikutip dari keterangan resminya, Kamis kemarin (25/1).
Saat ini, pemerintah juga terus berupaya proaktif untuk menarik minat para investor nasional dan global agar menanamkan modalnya di Indonesia. Pemerintah berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi para pelaku usaha dengan menjaga stabilitas ekonomi dan politik yang baik di dalam negeri.
“Kenaikan investasi ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah masih on the right track,” ujarnya.
Merujuk data Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal, pada Januari-Desember tahun 2022, total investasi di tanah air mencapai Rp1.207,2 triliun. Berdasarkan pembentukan modal bisnis, investasi melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada periode tersebut mencapai Rp552,8 triliun atau sebesar 45,8 persen, sedangkan investasi yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) pada Januari-Desember 2022 sebesar Rp654,4 Triliun atau 54,2 persen dari total investasi sepanjang 2022.
Dari total keseluruhan investasi (PMDN dan PMA) pada Januari-Desember 2022, subsektor manufaktur yang berkontribusi paling besar adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang mencapai Rp171,2 triliun.
Baca Juga: Delapan Kecamatan di Muara Enim Rawan Karhutla! 300 Personel Disiagakan
“Capaian gemilang ini tidak terlepas dari jalannya kebijakan hilirisasi industri, salah satunya upaya penghiliran nikel yang tengah dipacu dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik dengan pengembangan pabrik baterainya,” terangnya.
Subsektor industri kimia dan farmasi juga berada dalam lima besar investasi PMDN dan PMA, yaitu mencapai Rp93,6 triliun. Sementara itu, industri makanan dan minuman menjadi subsektor industri yang paling tinggi berkontribusi pada investasi PMDN, mencapai Rp54,9 triliun atau 9,9 persen terhadap investasi PMDN.
Penanaman modal di dalam negeri juga membawa dampak luas bagi perekonomian nasional, salah satunya melalui penyerapan tenaga kerja. Lapangan kerja dari penambahan investasi sepanjang Januari-Desember 2022 tercatat menyerap 1,3 juta orang tenaga kerja.
“Kami berharap peningkatan investasi, terutama pada sektor industri dapat berdampak pada penyerapan tenaga kerja lokal di masing-masing daerah serta mampu menggerakkan sektor industri kecil di daerah-daerah yang menjadi tujuan investasi tersebut,” harapnya.
Artikel Terkait
Terbukti Melakukan Pembunuhan Berencana, Ferdy Sambo Hanya Dituntut Seumur Hidup
Neraca Perdagangan 2022 Tumbuh Positif dan Catat Level Tertinggi
Biaya Haji 2023 Bakal Naik, Jadi Rp69 Juta Per Jemaah?
Respon Kemenag Soal Aksi Pembakaran dan Penyobekan Alquran di Swedia dan Belanda: Itu Tidak Bisa Dibenarkan!
Selama 2022, OJK Lakukan Penyidikan Terhadap Puluhan Kasus Sektor Jasa Keuangan